[KAJIAN HIQMAH]
Tema : Indahnya Berbagi kebahagiaan dengan berqurban
Waktu : 13.20
Pembicara : Ustadz Abdan Lillahi Ahad
Assalamu'alaikum
Alhamdulillah telah terlaksana kajian dari rangkaian HIQMAH, dengan tema Indahnya Berbagi Kebahagiaan dengan Berqurban oleh Ustadz Abdan Lillahi Ahad, hari Senin, 4 September 2017 di Masjid Darul Ilmi.
📖📖📖
Kata Qurban berasal dari bahasa Arab yang artinya mengorbankan sesuatu atau Qoruba yang berarti mendekatkan diri.
Bisa dikatakan Qurban adalah mengorbankan sesuatu atau mmemberikan sesuatu yang kita miliki kepada orang lain sebagai wadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan ibadah Qurban:
Disertai niat yang ikhlas
Dari ibadah Qurban yang dituntut adalah keikhlasan dan ketaqwaan. Dari sini-lah manusia belajar mengorbankan hal yang dicintainya, harta.
Mengikuti tata cara Rasulullah
Dalam ibadah Qurban ada ketentuan yang harus dipenuhi seperti menghindari cacat hewan yang membuat tidah sah, umur hewan yang harus masuk dalam criteria hewan musinnah. Dalam hal ini, kita wajib berqurban dengan mengikuti tata cara berqurban Rasulullah.
Dikisahkan bawa Nabi Ibrahim tidak mempunyai anak hingga masa tuanya. Hingga suatu hari Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih memberi karunia seorang anak yang shalih, Ismail. Setelah bertahun-tahun lamanya Ismail pun tumbuh menjadi anak yang taat pada Allah SWT dan orang tuanya. Suatu ketika Nabi Ibrahim datang menjumpai anaknya untuk menyampaikan perintah Allah agar menyembelihnya.
“Hai Anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah pendapatmu!”
“Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah kamu akan mendapatiku orang-orang yang sabar” jawab Ismail
Bahkan Ismail meminta kepada Nabi Ibrahim agar saat disembelih nanti dirinya diikat dengan kencang hingga dia tidak bisa berontak. Kemudian ia melepaskan bajunya dan berkata “berikan baju itu untuk ibuku”
Masya Allah, betapa besar pengorbanan Nabi Ibrahim, maka tak salah Nabi Ibrahim menjadi spesial di dalam Al-Qur’an karena caranya berqurban yang bukan hanya sekedar mengeluarkan harta, namun juga mengorbankan rasa cinta pada putranya semata-mata untuk menaati perintah Ilahi.
Semoga di kajian selanjutnya bisa hadir yaa !!!
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Tema : Indahnya Berbagi kebahagiaan dengan berqurban
Waktu : 13.20
Pembicara : Ustadz Abdan Lillahi Ahad
Assalamu'alaikum
Alhamdulillah telah terlaksana kajian dari rangkaian HIQMAH, dengan tema Indahnya Berbagi Kebahagiaan dengan Berqurban oleh Ustadz Abdan Lillahi Ahad, hari Senin, 4 September 2017 di Masjid Darul Ilmi.
📖📖📖
Kata Qurban berasal dari bahasa Arab yang artinya mengorbankan sesuatu atau Qoruba yang berarti mendekatkan diri.
Bisa dikatakan Qurban adalah mengorbankan sesuatu atau mmemberikan sesuatu yang kita miliki kepada orang lain sebagai wadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan ibadah Qurban:
Disertai niat yang ikhlas
Dari ibadah Qurban yang dituntut adalah keikhlasan dan ketaqwaan. Dari sini-lah manusia belajar mengorbankan hal yang dicintainya, harta.
Mengikuti tata cara Rasulullah
Dalam ibadah Qurban ada ketentuan yang harus dipenuhi seperti menghindari cacat hewan yang membuat tidah sah, umur hewan yang harus masuk dalam criteria hewan musinnah. Dalam hal ini, kita wajib berqurban dengan mengikuti tata cara berqurban Rasulullah.
Dikisahkan bawa Nabi Ibrahim tidak mempunyai anak hingga masa tuanya. Hingga suatu hari Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih memberi karunia seorang anak yang shalih, Ismail. Setelah bertahun-tahun lamanya Ismail pun tumbuh menjadi anak yang taat pada Allah SWT dan orang tuanya. Suatu ketika Nabi Ibrahim datang menjumpai anaknya untuk menyampaikan perintah Allah agar menyembelihnya.
“Hai Anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah pendapatmu!”
“Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah kamu akan mendapatiku orang-orang yang sabar” jawab Ismail
Bahkan Ismail meminta kepada Nabi Ibrahim agar saat disembelih nanti dirinya diikat dengan kencang hingga dia tidak bisa berontak. Kemudian ia melepaskan bajunya dan berkata “berikan baju itu untuk ibuku”
Masya Allah, betapa besar pengorbanan Nabi Ibrahim, maka tak salah Nabi Ibrahim menjadi spesial di dalam Al-Qur’an karena caranya berqurban yang bukan hanya sekedar mengeluarkan harta, namun juga mengorbankan rasa cinta pada putranya semata-mata untuk menaati perintah Ilahi.
Semoga di kajian selanjutnya bisa hadir yaa !!!
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
- - -
Posting Komentar