FIKRI HEADLINE
Tampilkan postingan dengan label KAISAR. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KAISAR. Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 Desember 2019

"AKU RINDU KAMU" GRAND LAUNCHING PNJ MENGAJI x KAISAR


GRAND LAUNCHING PNJ MENGAJI X KAISAR

Tema               : Aku Rindu Kamu
Hari/Tanggal   : Kamis, 28 November 2019
Waktu              : Pukul 16.00 - 17.30 WIB
Tempat            : Masjid Darul Ilmi, Politeknik Negeri Jakarta
Pembicara        : Muhammad Vickry - Qori Ammar TV dan Mahasiswa LIPIA
Adin Mahendra - Ketua Asosiasi Remaja Masjid Istiqlal




Keistimewaan Al-Qur’an
Al-Qur’an dan para penghafalnya memiliki keistimewaan yang tak terhingga. Kita harus merindukan Al-Qur’an, maka Al-Qur’an akan merindukan kita. Orang yang memuliakan Al-Qur’an akan dimuliakan oleh Allah SWT. Al-Qur’an bernilai pahala bagi siapa saja yang membacanya.
Berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan الــم ialah satu huruf, akan tetapi ا satu huruf, ل satu huruf dan م satu huruf. [HR. Bukhari].
Keistimewaan lain yang dimiliki Al-Qur’an, antara lain :
1.      Wahyu yang pertama, Q.S. Al-Alaq/96: 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 M di Gua Hira, pada saat Nabi Muhammad SAW tengah berkhalwat.
Waktu turun dari Al Qur'an itu sendiri kurang lebih sekitar 23 tahun lamanya, atau tepatnya 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari. Al Qur'an terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, serta 325.345 huruf.
2.      Diturunkan oleh malaikat jibril. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Tidak secara sekaligus, melainkan turun sesuai dengan kebutuhan. Bahkan wahyu seringkali turun untuk menjawab pertanyaan para sahabat yang dilontarkan kepada Nabi atau untuk membenarkan tindakan Nabi Muhammad SAW.
Keistimewaan utama yang dimiliki Al-Qur’an adalah membuat orang yang dekat dengannya menjadi istimewa.
  
Cara Mencari Ilmu Al Qur’an
Setiap orang harus meyakini keagungan Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa, serta meneladani Rasulullah SAW dalam menuntut ilmu.
Al-Qur’an merupakan sumber dari seluruh ilmu. Bahkan jika Al-Qur’an dikaji menggunakan ilmu duniawi, maka ilmu yang dimiliki Al-Qur’an tidak akan habis, karena diciptakan oleh Allah SWT. Ada tiga tahapan mengambil pelajaran dari Al-Qur’an,
Allah Ta’ala berfirman :
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
“Al-Qur’an ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan keberkahan agar mereka menadabburkan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran bagi orang-orang yang mau berpikir.” (Q.S. Shad/38:29).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah memberikan penjelasan tentang ayat ini:
“Disebutkan ‘tadzakkur’ (mengambil pelajaran) setelah ‘tadabbur’ (memahami maknanya), karena tidak mungkin seseorang bisa mengambil pelajaran dari sesuatu kecuali jika dia telah mengetahui makna yang terkandung di dalamnya. Maka dengan menadaburkan terlebih dahuhu pada awalnya, baru kemudian setelahnya akan mendapat pelajaran.
Tahapan seseorang dalam mengambil pelajaran dari Al-Qur’an ada tiga :
(1) Tahap pertama yaitu dengan membaca Al-Qur’an,
(2) Kemudian tahap kedua menadabburkannya untuk memahami maknanya,
(3) Kemudian tahap ketiga mendapat pelajaran darinya.”
Menuntu imu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Salah satu kunci ketenangan jika sedang memiliki masalah adalah berkumpul dengan orang-orang soleh yang berilmu.

Hubungan Generasi Milenial Dengan Al-Qur’an di Zaman Sekarang
Kebanyakan anak muda zaman sekarang malu untuk bermuamalah dengan Al-Qur’an. Karena selalu ada orang yang julid dan menganggap orang yang membaca Al-Qur’an adalah orang-orang yang sok baik. Namun, sebagai umat Islam di zaman milenial, anak muda harus tetap jalan dengan Al-Quran dan mengabaikan orang-orang yang seperti itu. Karena Al-Qur’an turun untuk dibaca, di hapal, dan dipelajari.
Langkah pertama untuk memahami Al-Qur’an adalah dengan membacanya. Kita harus menyadari tugas kita sebagai umat Islam untuk memperlajari Al-Qur’an. Anak muda sekarang lebih senang membawa dan membaca smartphone, novel, komik, dan lain-lainnya, dibandingkan dengan Al-Qur’an. Padahal, Al-Qur’an adalah surat cinta dari Allah, bentuk kepedulian dan kesayangan Allah kepada hambanya. Al-Qur’an adalah penolong kita, karena Al-Qur’an akan menolong kita di hari akhir.
Cara untuk menjadi dekat dengan Al-Qur’an di zaman milenial seperti sekarang adalah dengan menumbuhkan keinginan untuk dekat dengan Al-Qur’an serta mendahului untuk rindu dan mencintai terhadap Al-Qur’an sebelum terhadap manusia lainnya sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.

Cara membagi waktu disela kesibukan dengan Al-Qur’an
1002 macam alasan bisa kita lontarkan atas kesibukan kita. Untuk itu, seharusnya bukan kita yang mencari waktu luang tetapi meluangkan waktu, karena manusia tidak akan bisa menemukan waktu luang sampai kita yang meluangkan waktu kita.
Rasulullah SAW adalah seorang presiden, pemimpin perang, bapak bagi anak anaknya, dan ustadz bagi umatnya, yang mempunyai kesibukan yang lebih dari kita, namun tetap bisa mempunyai waktu untuk membaca Al-Qur’an.
Beberapa waktu yang bisa kita luangkan untuk membaca Al-Qur’an, adalah :
a.       Luangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an sebelum waktu subuh. Untuk itu, kita harus bangun sebelum waktu subuh. Selain itu, waktu sebelum subuh memiliki udara yang paling sejuk karena tidak ada orang munafik di saat itu.
b.      Luangkan waktu ba’da subuh. Jam subuh sekarang dimulai dari pukul 4.30 - 5.30 WIB. Setelah sholat shubuh, pukul 5.30 - 06.00 WIB, luangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an. Jangan pernah membiarkan satu detik dari waktu yang kita miliki hilang untuk kesia-siaan.
c.       Meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an sepulang kuliah dan sebelum tidur.
Semua waktu yang kita miliki adalah waktu terbaik, tinggal kita yang harus bisa memanfaatkan waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya.

Cara Menghadapi Kelalaian di Zaman Sekarang untuk Mencari Ilmu dan Mengamalkannya.
Sebagai manusia kita perlu mengistirahatkan hati. Tempat yang baik bagi kita untuk mengistirahatkan hati adalah mengikuti majelis ilmu. Karena, di dalam majelis ilmu terdapat banyak orang sholeh, memiliki banyak ilmu, anggota dari majelis ilmu akan di do’akan oleh malaikat, dan In Syaa Allah akan mendapatkan hidayah.
Cobalah untuk menjemput hidayah, karena hidayah ilmu itu mahal. Kenapa? Karena banyak orang yang mempunyai banyak harta, banyak ilmu, mendengarkan kajian dan lainnya, tapi masih merasakan kekosongan hati.
Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk mengamalkan ilmu. Oleh karena itu kita harus menutut ilmu agar mengetahui keistimewaan Al-Qur’an, diselamatkan oleh Allah SAW, serta tidak mudah tergoda oleh setan.
Karena sejatinya ilmu yang benar-benar ilmu adalah ilmu yang diamalkan. Ilmu akan kekal bagi pemiliknya. Orang yang terbaik adalah orang yeng berilmu.
Manusia yang berilmu dianjurkan untuk mengamalkan ilmu dengan keikhlasan karena Allah SWT agar tidak merasakan lelah. Membaca al quran dengan ikhlas, karena Allah SWT. Dan melakukan segala sesutau karena Allah SWT.







Rabu, 10 April 2019

[RESUME | KAISAR SPESIAL]

            Tema : "Muslim Milenial Cerdas Memilih"
Waktu       : Jumat, 04 April 2019
            Pembicara : Bang Ahmad Firdaus
                                (Ketua Komisi Syiar dan Keumatan FSLDK Jabodetabek 2017-2019)



Di dalam Hidayah terdapat konsekuensi logis dalam pelaksanaannya. Yakni dengan mengajak orang lain juga untuk bisa merasakan kebahagiaan berhijrah seperti yang dirasakan oleh kita.

Allah - pun telah memilih manusia sebagai khalifah di muka bumi. Oleh karenanya, manusia secara fitrah akan mengarah kepada kebaikan, dan punya kecenderungan untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

Dengan fitrah manusia tersebut, terdapat sebuah konsekuensi Amanah Kepemimpinan. Yaitu adalah amanah yang langsung diperintahkan oleh Allah kepada manusia.

Rolemodel terbaik kita didalam kepemimpinan adalah Rasulullah dan para sahabatnya. Bahkan Nabi Muhammad SAW dinobatkan sebagai orang nomor satu yang sangat berpengaruh di Dunia. Hal tersebut didasari karena Rasulullah merupakan tokoh agama yang ahli dalam politik, tatanegara, militer, dsb.

Islam juga merupakan agama yg "syamil wa mutakammil" (agama sempurna yang menyempurnakan)
Karena Islam sendiri merupakan agama yang holistik (menyeluruh) dan tidak adanya pemisahan didalamurusan agama dengan kehidupan di dunia.

Di dalam Islam, politik dimaknai sebagai siasat untuk mencapai kemaslahatan ummat. Sehingga seorang muslim tidak boleh anti terhadap politik.
Dan sejatinya pergerakan mahasiswa di kampus adalah bagian dari gerakan politik nilai.

Islam juga bukanlah agama yang anti terhadap Pancasila dan NKRI. Serta, Islam juga tidak bisa dibangun secara sempurna tanpa politik.

Bicara tentang Kepepimpinan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi seorang pemimpin Muslim, yakni :
-Beragama Islam
-Baligh
-Berakal
-Merdeka
-Laki-laki
-Alim dan Berilmu
-Berlaku Adil
-Memiliki Kapabilitas Mental (Mampu berpikir untuk mencari solusi dan tidak mudah didikte oleh orang lain)
-Memiliki komitmen terhadap Islam dan tidak anti terhadap syriat Islam
-Tidak cacat fisik

Sifat Pemimipin didalam Islam :
-Kuat secara fisik dan mental (punya pendirian)
-Dapat dipercaya (Konsisten antara tindakan dengan ucapan)
-Pandai Menjaga (Menyimpan rahasia)
-Memiliki Simpati dan Empati (bertindak dan berupaya untuk membantu sesama)
-Penyayang
-Adil
-Bijaksana

Pemilu adalah bentuk praktis dalam berpolitik. Islam sebenarnya tidak menganjurkan berdemokrasi, tetapi keadaan saat ini ummat Islam wajib berkontribusi agar pemimpin yang terpilih adalah pemimpin yang benar-benar peduli terhadap Islam.

Intinya, Ummat Islam harus berpartisipasi dan menunjukkan eksistensinya didalam Politik

Terakhir, Pemilu merupakan persaksian kita terhadap Allah, bahwa orang yang kita pilih adalah orang yang amanah. Yang tentunya persaksian kita akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT.

Itulah mengapa Ummat Islam dilarang golput, bahkan MUI mengeluarkan fatwa bahwa golput bersifat haram.
Memilih pemimpin hukumnya wajib, dan kepemimpinan adalah masalah yang urgent karena dekat kaitannya dengan kesejahteraan dan kemaslahatan ummat.



Minggu, 07 April 2019

[RESUME | KAISAR]

            Tema : "Generasi Milenial Generasi Tabayyun"
Waktu       : Jumat, 15 Maret 2019
            Pembicara : Ustadz Muhammad Fazlurrahman
                                (Ketua Pendidikan & Dakwah Qur'anic Generation Iman. Muadzin Syafana Islamic School)



        1.      Segala sesuatu harus bersumber dengan Al Qur'an dan As-sunnah.
        2.      Sekarng banyak hadits-hadits palsu/hoax beredarnya.
        3.      Kalau kalian ingin melihat orang Islam yang baik, lihat amalannya dan bagaimana dia  menggunakan waktu.
        4.      Seseorang yang mempunyai keislaman yang baik tidak akan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat.
        5.      Rasulullah SAW:
     a.       Hadist tentang bahayanya dosa berbohong, menyebarkan sesuatu yang kita dengar tanpa Tabayyun.
     b.      Bohong itu bukan dosa yang biasa.
        6.      Surah Al Isra: "jangan kalian mudah mengatakan sesuatu yang kalian tidak punya ilmunya".
        7.      Kalau tidak bisa berbuat apa-apa,maka doakan.
        8.      Kehidupan kita ini tidak bisa hanya berlandaskan logika,tapi juga dengan hati.
        9.      Hadist larangan berbohong: orang yang suka berbohong tempatnya di neraka.
        10.  Siksaan orang munafik lebih besar daripada orang kafir.
        11.  3 ciri orang munafik:
a.       Jika diberi amanah selalu berkhianat.
b.      Jika berkata selalu berdusta.
c.       Kalo berjanji ia langgar.
        12.  Kebohongan yang diperbolehkan dalam Islam diantaranya: saat peperangan, untuk memperbaiki hubungan dengan keluarga, suami/istri.
        13.  Jika tidak bisa berkata baik,lebih baik diam, karena setiap perkataan yang kita sampaikan itu ada hisabnya.
        14.  "Yang baik belum tentu benar".
        15.  Surah Qaf: Tidak ada suatu perkataan manusia dan kegiatan yang dilakukan melainkan ada malaikat yang mencatatnya.
        16.  "Siapa yang menuntut ilmu di zaman fitnah, seakan-akan ia hijrah/datang kepadaku"-Rasulullah SAW.




Minggu, 27 Januari 2019

[RESUME | KAISAR]

Tema: “Berlapang Dada”
Pemateri: Ustad Fahmi Faishal Bahreisy
Waktu: Rabu, 19 Desember 2018

Al – Insyirah memiliki arti berlapang dada. Surat ini merupakan surat Makkiyah, yakni surat yang turun sebelum Nabi hijrah. Surat ini sendiri oleh sebagian Ulama disatukan dengan surat Ad – Dhuha. Asbabun Nuzul dari surat ini sama dengan surat Ad – Dhuha, yakni ketika Wahyu Allah SWT tidak turun dalam kurun kurang lebih selama enam bulan, Rasul merasa Allah SWT telah marah terhadap beliau. Hal tersebut terdengar oleh Ummu Jamil, istri dari Abu Lahab. Ummu Jamil pun menghasut bahwa Allah SWT sudah pergi meninggalkan Rasul. Sehingga Allah SWT menurunkan surat Ad – Dhuha dan Al – Insyirah.
Inti dari surat Al – Insyirah ialah anjuran untuk berlapang dada. Berlapang dada sendiri maknanya lebih luas dari sabar. Karena mengandung kelemah-lembutan.
          Isi dari Surat Al – Insyirah sendiri menjelaskan bahwa Allah SWT telah membersihkan hati Nabi Muhammad SAW ketika beliau masih kecil dengan membelah dada beliau. Adapun salahsatu contoh berlapang dada Rasul ialah ketika Rasul ditinggalkan oleh anaknya Ibrahim yang masih berusia delapan tahun. Ketika itu Abu bakar melihat Rasul menangis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa makna dari berlapang dada sendiri bukan berarti tidak sedih.
            Rasulullah juga sangat sedih tatkala ditinggal oleh Abu Thalib dan Khadijah. Namun, beliau tetap tegar dan berlapang dada.
            Selain itu, didalam Surat Al – Insyirah juga terdapat makna bahwa setelah adanya kesulitan pasti ada kemudahan. Yang kandungannya menjelaskan bahwa setiap kesulitan memiliki beragam jalan keluar.
            Berlapang dada juga dapat bermakna tidak membalas keburukan dengan keburukan. Namun membalasnya dengan kebaikan dan kearifan. Contohnya seperti saat Fathul Makkah, Rasulullah SAW tidak membalas dendam kepada kaum Quraisy.


 
Copyright © 2014 LDK FIKRI PNJ | Distributed By Blogger Template | Designed By OddThemes