FIKRI HEADLINE
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 April 2019

[RESUME | KAISAR SPESIAL]

            Tema : "Muslim Milenial Cerdas Memilih"
Waktu       : Jumat, 04 April 2019
            Pembicara : Bang Ahmad Firdaus
                                (Ketua Komisi Syiar dan Keumatan FSLDK Jabodetabek 2017-2019)



Di dalam Hidayah terdapat konsekuensi logis dalam pelaksanaannya. Yakni dengan mengajak orang lain juga untuk bisa merasakan kebahagiaan berhijrah seperti yang dirasakan oleh kita.

Allah - pun telah memilih manusia sebagai khalifah di muka bumi. Oleh karenanya, manusia secara fitrah akan mengarah kepada kebaikan, dan punya kecenderungan untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

Dengan fitrah manusia tersebut, terdapat sebuah konsekuensi Amanah Kepemimpinan. Yaitu adalah amanah yang langsung diperintahkan oleh Allah kepada manusia.

Rolemodel terbaik kita didalam kepemimpinan adalah Rasulullah dan para sahabatnya. Bahkan Nabi Muhammad SAW dinobatkan sebagai orang nomor satu yang sangat berpengaruh di Dunia. Hal tersebut didasari karena Rasulullah merupakan tokoh agama yang ahli dalam politik, tatanegara, militer, dsb.

Islam juga merupakan agama yg "syamil wa mutakammil" (agama sempurna yang menyempurnakan)
Karena Islam sendiri merupakan agama yang holistik (menyeluruh) dan tidak adanya pemisahan didalamurusan agama dengan kehidupan di dunia.

Di dalam Islam, politik dimaknai sebagai siasat untuk mencapai kemaslahatan ummat. Sehingga seorang muslim tidak boleh anti terhadap politik.
Dan sejatinya pergerakan mahasiswa di kampus adalah bagian dari gerakan politik nilai.

Islam juga bukanlah agama yang anti terhadap Pancasila dan NKRI. Serta, Islam juga tidak bisa dibangun secara sempurna tanpa politik.

Bicara tentang Kepepimpinan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi seorang pemimpin Muslim, yakni :
-Beragama Islam
-Baligh
-Berakal
-Merdeka
-Laki-laki
-Alim dan Berilmu
-Berlaku Adil
-Memiliki Kapabilitas Mental (Mampu berpikir untuk mencari solusi dan tidak mudah didikte oleh orang lain)
-Memiliki komitmen terhadap Islam dan tidak anti terhadap syriat Islam
-Tidak cacat fisik

Sifat Pemimipin didalam Islam :
-Kuat secara fisik dan mental (punya pendirian)
-Dapat dipercaya (Konsisten antara tindakan dengan ucapan)
-Pandai Menjaga (Menyimpan rahasia)
-Memiliki Simpati dan Empati (bertindak dan berupaya untuk membantu sesama)
-Penyayang
-Adil
-Bijaksana

Pemilu adalah bentuk praktis dalam berpolitik. Islam sebenarnya tidak menganjurkan berdemokrasi, tetapi keadaan saat ini ummat Islam wajib berkontribusi agar pemimpin yang terpilih adalah pemimpin yang benar-benar peduli terhadap Islam.

Intinya, Ummat Islam harus berpartisipasi dan menunjukkan eksistensinya didalam Politik

Terakhir, Pemilu merupakan persaksian kita terhadap Allah, bahwa orang yang kita pilih adalah orang yang amanah. Yang tentunya persaksian kita akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT.

Itulah mengapa Ummat Islam dilarang golput, bahkan MUI mengeluarkan fatwa bahwa golput bersifat haram.
Memilih pemimpin hukumnya wajib, dan kepemimpinan adalah masalah yang urgent karena dekat kaitannya dengan kesejahteraan dan kemaslahatan ummat.



Minggu, 07 April 2019

[RESUME | KAISAR]

            Tema : "Generasi Milenial Generasi Tabayyun"
Waktu       : Jumat, 15 Maret 2019
            Pembicara : Ustadz Muhammad Fazlurrahman
                                (Ketua Pendidikan & Dakwah Qur'anic Generation Iman. Muadzin Syafana Islamic School)



        1.      Segala sesuatu harus bersumber dengan Al Qur'an dan As-sunnah.
        2.      Sekarng banyak hadits-hadits palsu/hoax beredarnya.
        3.      Kalau kalian ingin melihat orang Islam yang baik, lihat amalannya dan bagaimana dia  menggunakan waktu.
        4.      Seseorang yang mempunyai keislaman yang baik tidak akan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat.
        5.      Rasulullah SAW:
     a.       Hadist tentang bahayanya dosa berbohong, menyebarkan sesuatu yang kita dengar tanpa Tabayyun.
     b.      Bohong itu bukan dosa yang biasa.
        6.      Surah Al Isra: "jangan kalian mudah mengatakan sesuatu yang kalian tidak punya ilmunya".
        7.      Kalau tidak bisa berbuat apa-apa,maka doakan.
        8.      Kehidupan kita ini tidak bisa hanya berlandaskan logika,tapi juga dengan hati.
        9.      Hadist larangan berbohong: orang yang suka berbohong tempatnya di neraka.
        10.  Siksaan orang munafik lebih besar daripada orang kafir.
        11.  3 ciri orang munafik:
a.       Jika diberi amanah selalu berkhianat.
b.      Jika berkata selalu berdusta.
c.       Kalo berjanji ia langgar.
        12.  Kebohongan yang diperbolehkan dalam Islam diantaranya: saat peperangan, untuk memperbaiki hubungan dengan keluarga, suami/istri.
        13.  Jika tidak bisa berkata baik,lebih baik diam, karena setiap perkataan yang kita sampaikan itu ada hisabnya.
        14.  "Yang baik belum tentu benar".
        15.  Surah Qaf: Tidak ada suatu perkataan manusia dan kegiatan yang dilakukan melainkan ada malaikat yang mencatatnya.
        16.  "Siapa yang menuntut ilmu di zaman fitnah, seakan-akan ia hijrah/datang kepadaku"-Rasulullah SAW.




Sabtu, 29 Desember 2018

RESUME KAISAR

[RESUME | KAISAR]

            Tema : "Aku Tetaplah Aku"
Waktu       : Rabu, 12 Desember 2018
            Pembicara : Ustadz Dr. Sayid Qutub, MA, Al-Hafizh
                                (Founder Berkah Mutiara Quran)


Dengan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW maka diharapkan kita bisa selalu
mengingat perjuangan Nabi Muhammad. Nabi Muhammad sendiri lahir pada tanggal 12
Rabiul Awwal. Dimana bangunan Ka'bah sudah berdiri sejak zaman Nabi Ibrahim. Arti dari
kata "Muhammad" yakni terpuji.

Nabi Muhammad SAW sendiri memiliki risalah kenabian yang berbeda dengan
Nabi sebelumnya, yakni Nabi Isa As. Nabi Isa as diturunkan khusus di wilayah
Palestina, sedangkan Nabi Muhammad SAW untuk seluruh ummat. Dari perjuangan Nabi
Muhammad SAW dapat diambil bahwa orang yg berjuang dalam kebaikan tidak boleh
dicegah.

Kita juga harus senantiasa mengingat para Nabi dan mencontohnya. Terutama Nabi Ibrahim
& Muhammad SAW. Karena nama kedua nabi tersebut selalu ada dan disebut dalam                    sholat
kita. Beberapa contoh sunnah Nabi:

- Memberi makanan kepada org lain
- Mengucap salam

Mengucapkan salam itu sunnah, sedangkan menjawab salam itu wajib. Jadi Pahala orang
mengucapkan salam itu sunnah, tapi pahala sunnahnya lebih besar dari pada yang
mengucapkan salam itu sendiri.

Lalu ada 4 syarat diterimanya amal, yakni:

           - Beriman
           - Ikhlas
           - Sesuai ketentuan nabi
           - Tidak bertentangan dengan Alqur'an

Selain itu, ada juga orang biasa yangg sangat mulia yaitu Ali Imran karena ia menerapkan
cara Nabi Ibrahim dalam mendidik anaknya.

Kalender islam juga merupakan kalender yg paling benar karena kalender masehi adalah
kalender yang kurang tepat dan hanya berdasarkan dengan penghitungan manusia.

Lalu ada Maryam yang merupakan anak dari Imran dan Maryam lah yang melahirkan Nabi
Isa A.S. Terakhir, Islam itu tinggi dan tidak ada yg lebih tinggi daripada islam.





Sabtu, 24 November 2018

RESUME KAISAR


 [RESUME | KAISAR]

Tema         : "Tafsir Al-Fatihah dan Relevansinya dengan Zaman Now"
Waktu       : Kamis, 22 November 2018
Pembicara : Ustadz M. Hadhrami, Lc

Al-Qur’an merupakan kitab penutup, untuk itu relevansinya sepanjang jalan sampai datangnya hari pembalasan.

Karakteristik QS. Al-Fatihah
    Ø  Tergolang Surah Makiyyah (Sebelum Hijrah Ke madinannah
    Ø  Terdiri dari 7 ayat
    Ø  Surat pertama dalam Al-qur’an
         QS. Al-fatihah wajib dibaca 17 x sehari

Tafsir QS. Al-Fatihah
      1. Pendapat akan BISMILLAH termasuk ayat Al-Fatihah
·             Syafi’iyah (Mazhab Imam Syafii)
·            Tidak termasuk; Alaihim goybi (dihitung 2 ayat, maka tetap 7 berjumlah 7 ayat).
·            Tidak termasuk ayat Al-Qur’an tetapi membacanya tidak di-jahar-kan.

      2. الحمد = pujian (dari dasar hati).
المض     = pujian (basa basi).
      3. Pengasih (الرحمن)
    Penyayang (الرحيم)
Ø  Kasih saying allah kepada semua makhluk (tidak hanya islam).
Ø  Rahmat Allah untuk hambanya yang beriman (mukminin).

      4. (يومالدين) = hari pembalasan (akhir) (din=agama)
Ø  Q.S Al-Qaff = semua amalan kita akan dicatat.
Ø  Q.S Al-Baqarah (3ayat terakhir).

      5.  Mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah (semua ditujukan hanya kepada Allah).

      6.  Jalan yang lurus = jalan orang orang yang diberi nikmat.

      7. Dimurkai = sudah mempunyai ilmu, (peristiwa nabi musa membelah laut) setelah sampai tetapi          mereka mencintai berhala.
  Tersesat = melakukan amalan amalan yang tidak valid, ibadah sesuai dengan semangat
                 Q.S Al-Hadid = menciptakan rabbaniyah – rabbaniyah sendiri



Pertanyaan
       1Fahsya Iwal Mungkar = keburukan yang telah disepakati.
    Mungkar = dilakukan secara terang terangan (kemaksiatan).

       2. Bagaimana jika imam sholat bacaaannya belum bagus?
1.      Yang paling banyak hafalannya
2.      Yang paling bagus bacaannya
3.      Bagus tapi sedikit
4.      Banyak tapi belum tajwid

3 dan 4 dipilih (karena menjaga makna setiap ayatnya)

Fenomenanya: zaman sekarang lebih seneoritas
Ø  Ke masjid yang ada jadwal imamnya
Ø  Tetap ikuti imam (NIAT)






Senin, 19 November 2018

RESUME KAISAR

[RESUME | KAISAR]

Tema         : "Pejuang Islam Masa Kini"
Waktu       : Rabu, 14 November 2018
Pembicara : Ustadz Syukron Muchtar, Lc

Ingat Baik-Baik:
·           Jika kita bandingkan, 50000 tahun di bumi = 1 hari di akhirat ( Al-Ma’arij:4). Maka jangan meremehkan 1 hari di neraka.

        Fokus pada tujuan kita untuk memperjuangkan Islam, yaitu demi mempertanggungjwabkan syahadat kita, dan juga tanda keimanan kita terhadap Allah SWT.

Konsekuensi Keislaman:

1.      Jadilah Islam  yang sempurna. Ikutilah semua perintahnya (kaffah), jangan sebagian saja.
2.      Cintailah yang dicintai syariat Islam dan bencilah terhadap apa yang dibenci dalam syariat Islam
3.      Mengamalkan syariat Islam

Islam akan terus ada hingga akhir zaman, karena Allah SWT sendiri yang menjamin kebenaran itu. Tidak peduli apakah ada yang memperjuangkan atau tidak. Buktinya ada pada surah Al-Fiil.

Memperjuangkan Islam sekarang, berbeda dengan zaman dulu. Jika dahulu, Rasulullah dan sahabat-sahabat harus berperang secara fisik, sekarang kita harus berperang gagasan, intelektual, dan kecerdasan serta fisik untuk melawan kezaliman.

Alasan mengapa sahabat-sahabat Rasulullah menjadi pejuang tangguh adalah nilai Islam yang sangat kuat sebelum mereka menjadi pejuang.

Sekarang, memperjuangkan islam dapat dilakukan dengan hal-hal berikut:
1.      Menegakkan nilai-nilai Islam dalam diri kita (jujur, tidak sombong, disiplin, bertanggung jawab, dan lain-lain)
2.      Semangat dalam menuntut Ilmu (tidak boleh semangat berdakwah saja, harus dilengkapi dengan ilmu yang luas)
3.      Semangat mensyiarkan nilai-nilai Islam (mengaji, sholat, bahkan memakai hijab untuk para akhwat sudah termasuk mensyiarkan islam)

Pemuda disebut memiliki “Semangat yang Berani”. Hal ini bisa menjadi hal positif maupun negatif. Salah satu contohnya adalah hal-hal yang kita tulis di media sosial. Hendaknya kita membiasakan dir diri dalam berbuat kebajikan dan memberikan contoh positif sesuai dengan nilai-nilai islam.



Pertanyaan:

1.      “Saat Islam dihina di media sosial atau di tempat-tempat lain. Apakah kita harus marah atau berdebat? Apa yang harus kita lakukan sebagai pemuda?”

Ans:    Kita tidak boleh diam terhadap hal itu. Karena juga termasuk salah satu konsekuensi keislaman. Namun melawannya jangan dengan cara radikal/frontal. Buatlah gerakan-gerakan positif yang kreatif. Jika kita tinggal diam ada yang salah dengan keimanan kita.

2.      “Apakah kepemimpinan pemuda lebih buruk dari kepemimpinan orang tua?”

Ans:    Apa dalam Islam ada batas sebutan “Pemuda”? misalkan usia?
Sistem kepemimpinan pemuda dengan orang yang lebih tua memang berbeda. Sistem kepemimpinan pemuda memang biasanya lebih gila dibanding yang lain. Baik dan buruknya kepemimpinan memang ditentukan oleh hasil akhirnya. Pemuda tidak ada batasan, patokan pemuda berbeda setiap orang.




Mush’ab bin Umair

[RESUME | KAISAR]

Tema         : "Mush'ab bin Umair"
Waktu       : Rabu, 7 November 2018
Pembicara : Sandi Heryana, Lc.

            Mush’ab bin Umair dilahirkan di masa jahiliyah, empat belas tahun (atau lebih sedikit) setelah kelahiran Nabi . Nabi Muhammad  dilahirkan pada tahun 571 M (Mubarakfuri, 2007: 54), sehingga Mush’ab bin Umair dilahirkan pada tahun 585 M. Ia merupakan pemuda kaya keturunan Quraisy.
Rasulullah  bersabda, “Aku tidak pernah melihat seorang pun di Mekah yang lebih rapi rambutnya, paling bagus pakaiannya, dan paling banyak diberi kenikmatan selain dari Mush’ab bin Umair.” (HR. Hakim).
Mush’ab bin Umair yang hidup di lingkungan jahiliyah telah Allah beri cahaya di hatinya, sehingga ia mampu dengan sendirinya ia bertekad dan menguatkan hati untuk memeluk Islam. Ia mendatangi Nabi  di rumah Al-Arqam dan menyatakan keimanannya.
Kemudian Mush’ab menyembunyikan keislamannya sebagaimana sahabat yang lain, untuk menghindari intimidasi kafir Quraisy. Hingga suatu hari Utsmani bin Thalhah melihat Mush’ab bin Umair sedang beribadah kepada Allah Ta’ala, maka ia pun melaporkan apa yang ia lihat kepada ibunda Mush’ab. Saat itulah periode sulit dalam kehidupan pemuda yang terbiasa dengan kenikmatan ini dimulai. Tidak hanya diisolasi dari pergaulannya, Mush’ab juga mendapat siksaan secara fisik. Bahkan pakaiannya terbuat dari bahan kasar dan compang camping.
Mush’ab bin Umair adalah salah seorang sahabat nabi yang utama. Ia memiliki ilmu yang mendalam dan kecerdasan sehingga Nabi  mengutusnya untuk mendakwahi penduduk Yatsrib, Madinah. Di sana ia mengajrkan dan mendakwahkan Islam kepada penduduk negeri tersebut, termasuk tokoh utama di Madinah semisal Saad bin Muadz. Dalam waktu yang singkat, sebagian besar penduduk Madinah pun memeluk agama Allah ini.
Mush’ab juga merupakan seorang pemuda yang teladan dalam bersemangat menuntut ilmu, mengamalkannya, dan mendakwahkannya. Ia memiliki kecerdasan dalam memahami nash-nash syariat, pandai dalam menyampaikannya, dan kuat argumentasinya.
Mush’ab bin Umair merupakan pemegang panji bendera Islam di peperangan uhud. Sekaligus merupakan tempat ia berpulang ke Rahmatullah. Beliau syahid saat berumur 40 tahun.
Semoga Allah meridhai Mush’ab bin Umair dan menjadikannya teladan bagi pemuda-pemuda Islam. Mush’ab telah mengajarkan bahwa dunia ini tidak ada artinya dibanding dengan kehidupan akhirat. Ia tinggalkan semua kemewahan dunia ketika kemewahan dunia itu menghalanginya untuk mendapatkan ridha Allah.



Selasa, 18 Agustus 2015

Buya Hamka (Ulama, Sastrawan, Sejarawan, dan Juga Politikus)





Buya HAMKA

Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan julukan HAMKA adalah seorang ulama, sastrawan, sejarawan, dan juga politikus yang sangat terkenal di Indonesia. Buya HAMKA juga seorang pembelajar yang otodidak dalam bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi dan politik, baik Islam maupun Barat. Hamka pernah ditunjuk sebagai menteri agama dan juga aktif dalam perpolitikan Indonesia. Hamka lahir di desa kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, 17 Februari 1908 dan meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun.
buya-hamka

Biografi Buya HAMKA dari Biografi Web

Hamka juga diberikan sebutan Buya, yaitu panggilan buat orang Minangkabau yang berasal dari kata abi, abuya dalam bahasa Arab, yang berarti ayahku, atau seseorang yang dihormati. Ayahnya adalah Syekh Abdul Karim bin Amrullah, yang dikenal sebagai Haji Rasul, yang merupakan pelopor Gerakan Islah (tajdid) di Minangkabau, sekembalinya dari Makkah pada tahun 1906. Beliau dibesarkan dalam tradisi Minangkabau. Masa kecil HAMKA dipenuhi gejolak batin karena saat itu terjadi pertentangan yang keras antara kaum adat dan kaum muda tentang pelaksanaan ajaran Islam. Banyak hal-hal yang tidak dibenarkan dalam Islam, tapi dipraktikkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Putra HAMKA bernama H. Rusydi HAMKA, kader PPP, anggota DPRD DKI Jakarta. Anak Angkat Buya Hamka adalah Yusuf Hamka, Chinese yang masuk Islam.

RIWAYAT PENDIDIKAN HAMKA

HAMKA di Sekolah Dasar Maninjau hanya sampai kelas dua. Ketika usia 10 tahun, ayahnya telah mendirikan Sumatera Thawalib di Padang Panjang. Di situ HAMKA mempelajari agama dan mendalami bahasa Arab. HAMKA juga pernah mengikuti pengajaran agama di surau dan masjid yang diberikan ulama terkenal seperti Syeikh Ibrahim Musa, Syeikh Ahmad Rasyid, Sutan Mansur, R.M. Surjopranoto dan Ki Bagus Hadikusumo.
Sejak muda, HAMKA dikenal sebagai seorang pengelana. Bahkan ayahnya, memberi gelar Si Bujang Jauh. Pada usia 16 tahun ia merantau ke Jawa untuk menimba ilmu tentang gerakan Islam modern kepada HOS Tjokroaminoto, Ki Bagus Hadikusumo, RM Soerjopranoto, dan KH Fakhrudin. Saat itu, HAMKA mengikuti berbagai diskusi dan training pergerakan Islam di Abdi Dharmo Pakualaman, Yogyakarta.

RIWAYAT KARIER HAMKA

HAMKA bekerja sebagai guru agama pada tahun 1927 di Perkebunan Tebing Tinggi, Medan. Pada tahun 1929 di Padang Panjang, HAMKA kemudian dilantik sebagai dosen di Universitas Islam, Jakarta dan Universitas Muhammadiyah, Padang Panjang dari tahun 1957- 1958. Setelah itu, beliau diangkat menjadi rektor Perguruan Tinggi Islam, Jakarta dan Profesor Universitas Mustopo, Jakarta.
Sejak perjanjian Roem-Royen 1949, ia pindah ke Jakarta dan memulai kariernya sebagai pegawai di Departemen Agama pada masa KH Abdul Wahid Hasyim. Waktu itu HAMKA sering memberikan kuliah di berbagai perguruan tinggi Islam di Tanah Air.
Dari tahun 1951 hingga tahun 1960, beliau menjabat sebagai Pegawai Tinggi Agama oleh Menteri Agama Indonesia. Pada 26 Juli 1977 Menteri Agama Indonesia, Prof. Dr. Mukti Ali, melantik HAMKA sebagai Ketua Umum Majlis Ulama Indonesia tetapi beliau kemudian meletakkan jabatan itu pada tahun 1981 karena nasihatnya tidak dipedulikan oleh pemerintah Indonesia.

RIWAYAT ORGANISASI HAMKA

HAMKA aktif dalam gerakan Islam melalui organisasi Muhammadiyah. Beliau mengikuti pendirian Muhammadiyah mulai tahun 1925 untuk melawan khurafat, bid’ah, tarekat dan kebatinan sesat di Padan g Panjang. Mulai tahun 1928 beliau mengetuai cabang Muhammadiyah di Padang Panjang. Pada tahun 1929 HAMKA mendirikan pusat latihan pendakwah Muhammadiyah dan dua tahun kemudian beliau menjadi konsul Muhammadiyah di Makassar. Kemudian beliau terpilih menjadi ketua Majelis Pimpinan Muhammadiyah di Sumatera Barat oleh Konferensi Muhammadiyah, menggantikan S.Y. Sutan Mangkuto pada tahun 1946. Pada tahun 1953, HAMKA dipilih sebagai penasihat pimpinan Pusat Muhammadiyah.

AKTIVITAS POLITIK HAMKA

Kegiatan politik HAMKA bermula pada tahun 1925 ketika beliau menjadi anggota partai politik Sarekat Islam. Pada tahun 1945, beliau membantu menentang usaha kembalinya penjajah Belanda ke Indonesia melalui pidato dan menyertai kegiatan gerilya di dalam hutan di Medan. Pada tahun 1947, HAMKA diangkat menjadi ketua Barisan Pertahanan Nasional, Indonesia.
Pada tahun 1955 HAMKA beliau masuk Konstituante melalui partai Masyumi dan menjadi pemidato utama dalam Pilihan Raya Umum. Pada masa inilah pemikiran HAMKA sering bergesekan dengan mainstream politik ketika itu. Misalnya, ketika partai-partai beraliran nasionalis dan komunis menghendaki Pancasila sebagai dasar negara. Dalam pidatonya di Konstituante, HAMKA menyarankan agar dalam sila pertama Pancasila dimasukkan kalimat tentang kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknyan sesuai yang termaktub dalam Piagam Jakarta. Namun, pemikiran HAMKA ditentang keras oleh sebagian besar anggota Konstituante, termasuk Presiden Sukarno. Perjalanan politiknya bisa dikatakan berakhir ketika Konstituante dibubarkan melalui Dekrit Presiden Soekarno pada 1959. Masyumi kemudian diharamkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1960. Meski begitu, HAMKA tidak pernah menaruh dendam terhadap Sukarno. Ketika Sukarno wafat, justru HAMKA yang menjadi imam salatnya. Banyak suara-suara dari rekan sejawat yang mempertanyakan sikap HAMKA. “Ada yang mengatakan Sukarno itu komunis, sehingga tak perlu disalatkan, namun HAMKA tidak peduli. Bagi HAMKA, apa yang dilakukannya atas dasar hubungan persahabatan. Apalagi, di mata HAMKA, Sukarno adalah seorang muslim.
Dari tahun 1964 hingga tahun 1966, HAMKA dipenjarakan oleh Presiden Soekarno karena dituduh pro-Malaysia. Semasa dipenjarakan, beliau mulai menulis Tafsir al-Azhar yang merupakan karya ilmiah terbesarnya. Setelah keluar dari penjara, HAMKA diangkat sebagai anggota Badan Musyawarah Kebajikan Nasional, Indonesia, anggota Majelis Perjalanan Haji Indonesia dan anggota Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia.
Pada tahun 1978, HAMKA lagi-lagi berbeda pandangan dengan pemerintah. Pemicunya adalah keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef untuk mencabut ketentuan libur selama puasa Ramadan, yang sebelumnya sudah menjadi kebiasaan.
Idealisme HAMKA kembali diuji ketika tahun 1980 Menteri Agama Alamsyah Ratuprawiranegara meminta MUI mencabut fatwa yang melarang perayaan Natal bersama. Sebagai Ketua MUI, HAMKA langsung menolak keinginan itu. Sikap keras HAMKA kemudian ditanggapi Alamsyah dengan rencana pengunduran diri dari jabatannya. Mendengar niat itu, HAMKA lantas meminta Alamsyah untuk mengurungkannya. Pada saat itu pula HAMKA memutuskan mundur sebagai Ketua MUI.

AKTIVITAS SASTRA HAMKA

Selain aktif dalam soal keagamaan dan politik, HAMKA merupakan seorang wartawan, penulis, editor dan penerbit. Sejak tahun 1920-an, HAMKA menjadi wartawan beberapa buah akhbar seperti Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam dan Seruan Muhammadiyah. Pada tahun 1928, beliau menjadi editor majalah Kemajuan Masyarakat. Pada tahun 1932, beliau menjadi editor dan menerbitkan majalah al-Mahdi di Makasar. HAMKA juga pernah menjadi editor majalah Pedoman Masyarakat, Panji Masyarakat dan Gema Islam.
HAMKA juga menghasilkan karya ilmiah Islam dan karya kreatif seperti novel dan cerpen. Karya ilmiah terbesarnya ialah Tafsir al-Azhar (5 jilid). Pada 1950, ia mendapat kesempatan untuk melawat ke berbagai negara daratan Arab. Sepulang dari lawatan itu, HAMKA menulis beberapa roman. Antara lain Mandi Cahaya di Tanah Suci, Di Lembah Sungai Nil, dan Di Tepi Sungai Dajlah. Sebelum menyelesaikan roman-roman di atas, ia telah membuat roman yang lainnya. Seperti Di Bawah Lindungan Ka’bah, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Merantau ke Deli, dan Di Dalam Lembah Kehidupan merupakan roman yang mendapat perhatian umum dan menjadi buku teks sastera di Malaysia dan Singapura. Setelah itu HAMKA menulis lagi di majalah baru Panji Masyarakat yang sempat terkenal karena menerbitkan tulisan Bung Hatta berjudul Demokrasi Kita.

AKTIVITAS KEAGAMAAN

Setelah peristiwa 1965 dan berdirinya pemerintahan Orde Baru, HAMKA secara total berperan sebagai ulama. Ia meninggalkan dunia politik dan sastra. Tulisan-tulisannya di Panji Masyarakat sudah merefleksikannya sebagai seorang ulama, dan ini bisa dibaca pada rubrik Dari Hati Ke Hati yang sangat bagus penuturannya. Keulamaan HAMKA lebih menonjol lagi ketika dia menjadi ketua MUI pertama tahun 1975.
HAMKA dikenal sebagai seorang moderat. Tidak pernah beliau mengeluarkan kata-kata keras, apalagi kasar dalam komunikasinya. Beliau lebih suka memilih menulis roman atau cerpen dalam menyampaikan pesan-pesan moral Islam.
Ada satu yang sangat menarik dari Buya HAMKA, yaitu keteguhannya memegang prinsip yang diyakini. Inilah yang membuat semua orang menyeganinya. Sikap independennya itu sungguh bukan hal yang baru bagi HAMKA. Pada zamam pemerintah Soekarno, HAMKA berani mengeluarkan fatwa haram menikah lagi bagi Presiden Soekarno. Otomatis fatwa itu membuat sang Presiden berang ’kebakaran jenggot’. Tidak hanya berhenti di situ saja, HAMKA juga terus-terusan mengkritik kedekatan pemerintah dengan PKI waktu itu. Maka, wajar saja kalau akhirnya dia dijebloskan ke penjara oleh Soekarno. Bahkan majalah yang dibentuknya ”Panji Masyarat” pernah dibredel Soekarno karena menerbitkan tulisan Bung Hatta yang berjudul ”Demokrasi Kita” yang terkenal itu. Tulisan itu berisi kritikan tajam terhadap konsep Demokrasi Terpimpin yang dijalankan Bung Karno. Ketika tidak lagi disibukkan dengan urusan-urusan politik, hari-hari HAMKA lebih banyak diisi dengan kuliah subuh di Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan.

WAFATNYA HAMKA

Pada tanggal 24 Juli 1981 HAMKA telah pulang ke rahmatullah. Jasa dan pengaruhnya masih terasa sehingga kini dalam memartabatkan agama Islam. Beliau bukan sahaja diterima sebagai seorang tokoh ulama dan sastrawan di negara kelahirannya, bahkan jasanya di seantero Nusantara, ter masuk Malaysia dan Singapura, turut dihargai.

PENGHARGAAN

Atas jasa dan karya-karyanya, HAMKA telah menerima anugerah penghargaan, yaitu Doctor Honoris Causa dari Universitas al-Azhar Cairo (tahun 1958), Doctor Honoris Causa dari Universitas Kebangsaan Malaysia (tahun 1958), dan Gelar Datuk Indono dan Pengeran Wiroguno dari pemerintah Indonesia

PANDANGAN HAMKA TENTANG KESASTRAAN

Pandangan sastrawan, HAMKA yang juga dikenal sebagai Tuanku Syekh Mudo Abuya Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo tentang kepenulisan. Buya HAMKA menyatakan ada empat syarat untuk menjadi pengarang. Pertama, memiliki daya khayal atau imajinasi; kedua, memiliki kekuatan ingatan; ketiga, memiliki kekuatan hapalan; dan keempat, memiliki kesanggupan mencurahkan tiga hal tersebut menjadi sebuah tulisan.

BUAH PENA BUYA HAMKA

Kitab Tafsir Al-Azhar merupakan karya gemilang Buya HAMKA. Tafsir Al-Quran 30 juz itu salah satu dari 118 lebih karya yang dihasilkan Buya HAMKA semasa hidupnya. Tafsir tersebut dimulainya tahun 1960.
HAMKA meninggalkan karya tulis segudang. Tulisan-tulisannya meliputi banyak bidang kajian: politik (Pidato Pembelaan Peristiwa Tiga Maret, Urat Tunggang Pancasila), sejarah (Sejarah Ummat Islam, Sejarah Islam di Sumatera), budaya (Adat Minangkabau Menghadapi Revolusi), akhlak (Kesepaduan Iman & Amal Salih ), dan ilmu-ilmu keislaman (Tashawwuf Modern).
Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Haji_Abdul_Malik_Karim_Amrullah
http://vakho.multiply.com/journal/item/2/Biografi_HAMKA
http://luluvikar.wordpress.com/2005/08/01/biografi-buya-hamka/
http://www.eramuslim.net/?buka=show_biografi&id=23
http://semangatbelajar.com/biografi-buya-hamka/
 
Copyright © 2014 LDK FIKRI PNJ | Distributed By Blogger Template | Designed By OddThemes