FIKRI HEADLINE

Jumat, 20 Desember 2019

[RESUME || KAISAR]


SUDAH BENARKAH SHALATKU?


Pembicara       : Ust. Hasan Zuhri
Waktu             : Rabu, 18 Desember 2019
Tempat            : Masjid Darul Ilmi Politeknik Negeri Jakarta



Shalat berasal dari bahasa Arab yang berarti ibadah. Dan sebagian isi dari shalat adalah do’a. Beberapa orang mengartikan shalat dapat dilakukan hanya dengan berdo’a. Nyatanya, shalat adalah perbuatan dan perkataan khusus yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Maka tidak cukup dilakukan dengan berdiri dan berdo’a saja.
Shalat lima waktu dijadikan sebagai pembersih diri dari dosa-dosa, baik dosa kecil maupun besar. Namun, belum tentu shalat lima waktu yang kita lakukan cukup sebagai pemberat ibadah.
Di samping itu, sah atau tidaknya shalat kita bergantung pada syarat dan rukun shalat. Oleh karena itu, perhatikanlah dengan sebaik-baiknya.

Pentingnya Shalat
1.      Salah Satu Rukun Islam
Ketika kita sudah menjadi seorang muslim, maka shalat akan menjadi prioritas utama. Shalat menjadi pembeda antara yang muslim dengan non-Muslim. Dalam penghisaban kelak, amalan shalatlah yang menjadi utama. Semakin baik shalat kita, maka semakin baik pula urusan dunia dan akhiratnya
Rasulullah Saw bersabda: “Shalat adalah tiang agama. Barangsiapa yang mengerjakannya berarti ia menegakkan agama, dan barangsiapa yang meninggalkannya berarti ia meruntuhkan agamanya.” (HR Baihaqi)

2.      Sarana untuk Beristirahat
Istirahatnya seorang muslim adalah saat ia shalat. Suatu ketika Rasulullah SAW berkata kepada Bilal bin Rabah, budak yang dibebaskan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq dari majikannya Abu Jahal, ''Ya Bilal, arihni bish-shalati" (Wahai Bilal istirahatkan aku dengan shalat)".

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Melaksanakan Shalat
1.      Bersih dari hadas
2.      Menutup aurat
3.      Ma’mum wajib mengikuti imam

Syarat Shalat
1.      Suci dari Hadast Besar dan Kecil
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah hadits bersabda:

لا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاةَ أَحَدِكُمْ إذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

Yang artinya: "Allah tidak akan menerima shalat salah seorang diantara kalian jika dia berhadats sampai dia wudhu."

2.      Suci Badan, Tempat dan Pakaian
Dalam Al-Qur’an Surah Al-Mudatsir ayat 4, Allah SWT berfirman:

وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ


Yang artinya: “Dan pakaianmu maka bersihkanlah,”
Selain itu, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda:

إِذَا أَصَابَ ثَوْبَ إِحْدَاكُنَّ الدَّمَ مِنَ الْـحَيْضَةِ فَلْتُقْرِصْهُ ثُمَّ لِتَنْضَحْهُ بِمَاءٍ ثُمَّ لِتُصَلِّي فِيْهِ

Yang artinya: "Apabila pakaian salah seorang dari kalian terkena darah haid, hendaklah ia mengeriknya kemudian membasuhnya dengan air. Setelah itu, ia boleh mengenakannya untuk shalat."

3.      Menutup Aurat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sangat memperhatikan penampilan umatnya, termasuk saat masuk ke dalam masjid. Dalam Al-Qur’an Surah Al A'raf ayat 31, Allah SWT berfirman:

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ

Yang artinya: “Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid,”
·         Aurat untuk laki-laki: Dari pusar sampai lutut
·         Aurat untuk perempuan: Seluruh tubuh kecuali kedua telapak tangan dan wajahnya

4.      Masuk Waktu Sholat
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa ayat 103:

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

Artinya: "Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah sholat itu. Sesungguhnya sholat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."


Dalam kitab Manhajus Salikin, Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di rahimahullah menulis bahwa menghadap kiblat menjadi salah satu syarat sahnya sholat. Ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 150:

وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ

Yang artinya: “Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”

Rukun Shalat
1.      Niat/Qalbi: Ketika takbiratul ikhram

2.      Ucapan/Qouliyah
-          Takbir
-          Membaca Al-Fatihah
-          Tahiyat
-          Shalawat Nabi
-          Salam

3.      Perbuatan/Fi’liyah
-          Berdiri bagi yang mampu
-          Rukuk (disertai tuma’ninah)
-          I’tidal (disertai tuma’ninah)
-          Sujud (disertai tuma’ninah)
-          Duduk diantara dua sujud (disertai tuma’ninah)
-          Duduk tahiyat

4.      Tertib/Ma’nawi

 

Minggu, 15 Desember 2019

[RESUME || KAISAR]


PERANG YARMUK
(Pemilik Jiwa-Jiwa Langit)


Pembicara   : Ust M. Fazlurrahman, MA.
Waktu          : Rabu, 11 Desember 2019
Tempat        : Masjid Darul Ilmi Politeknik Negeri Jakarta





Pada dasarnya, bicara tentang sejarah berarti bicara tentang peradaban. Hikmahnya, bagaimana kita bisa belajar dan mencari solusi untuk masa depan. Ada satu sejarah tentang perang besar dalam Islam yang bisa kita ambil hikmahnya, yaitu Perang Yarmuk.

Perang Yarmuk adalah peperangan antar dua agama. Setelah Rasulullah meninggal, yakni pada masa Abu Bakar, Islam semakin kuat. Pada saat itu, Abu Bakar ingin melanjutkan pesan Rasulullah untuk menaklukan negeri Syam. Pasukan Romawi bergerak di bawah komando Theodor, sedangkan kaum muslimin bergerak di bawah komando Khalid bin Walid.

Pasukan Romawi dengan peralatan perang yang lengkap memiliki jumlah tentara yang sangat banyak, yaitu 240.000 pasukan. Tidak hanya itu, pasukan Romawi juga memiliki pengalaman perang yang mumpuni serta  persediaan logistik yang lebih dari cukup. Dan kaum muslimin hanya memiliki sekitar 1/5 dari jumlah pasukan mereka. Namun, dengan keyakinan akan janji Allah bahwa Allah akan membantu dan memenangkan kaum muslimin atas orang-orang musyrik, kaum muslimin tidak gentar.
Pada akhirnya, atas izin Allah SWT., Romawi runtuh di tangan kaum muslimin. Hal tersebut membuktikan bahwa Rasulullah berhasil membuat umatnya mengalahkan pasukan besar dengan imannya bukan dengan kekuatan peradabannya.

Rabu, 04 Desember 2019

"AKU RINDU KAMU" GRAND LAUNCHING PNJ MENGAJI x KAISAR


GRAND LAUNCHING PNJ MENGAJI X KAISAR

Tema               : Aku Rindu Kamu
Hari/Tanggal   : Kamis, 28 November 2019
Waktu              : Pukul 16.00 - 17.30 WIB
Tempat            : Masjid Darul Ilmi, Politeknik Negeri Jakarta
Pembicara        : Muhammad Vickry - Qori Ammar TV dan Mahasiswa LIPIA
Adin Mahendra - Ketua Asosiasi Remaja Masjid Istiqlal




Keistimewaan Al-Qur’an
Al-Qur’an dan para penghafalnya memiliki keistimewaan yang tak terhingga. Kita harus merindukan Al-Qur’an, maka Al-Qur’an akan merindukan kita. Orang yang memuliakan Al-Qur’an akan dimuliakan oleh Allah SWT. Al-Qur’an bernilai pahala bagi siapa saja yang membacanya.
Berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan الــم ialah satu huruf, akan tetapi ا satu huruf, ل satu huruf dan م satu huruf. [HR. Bukhari].
Keistimewaan lain yang dimiliki Al-Qur’an, antara lain :
1.      Wahyu yang pertama, Q.S. Al-Alaq/96: 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 M di Gua Hira, pada saat Nabi Muhammad SAW tengah berkhalwat.
Waktu turun dari Al Qur'an itu sendiri kurang lebih sekitar 23 tahun lamanya, atau tepatnya 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari. Al Qur'an terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, serta 325.345 huruf.
2.      Diturunkan oleh malaikat jibril. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Tidak secara sekaligus, melainkan turun sesuai dengan kebutuhan. Bahkan wahyu seringkali turun untuk menjawab pertanyaan para sahabat yang dilontarkan kepada Nabi atau untuk membenarkan tindakan Nabi Muhammad SAW.
Keistimewaan utama yang dimiliki Al-Qur’an adalah membuat orang yang dekat dengannya menjadi istimewa.
  
Cara Mencari Ilmu Al Qur’an
Setiap orang harus meyakini keagungan Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa, serta meneladani Rasulullah SAW dalam menuntut ilmu.
Al-Qur’an merupakan sumber dari seluruh ilmu. Bahkan jika Al-Qur’an dikaji menggunakan ilmu duniawi, maka ilmu yang dimiliki Al-Qur’an tidak akan habis, karena diciptakan oleh Allah SWT. Ada tiga tahapan mengambil pelajaran dari Al-Qur’an,
Allah Ta’ala berfirman :
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
“Al-Qur’an ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan keberkahan agar mereka menadabburkan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran bagi orang-orang yang mau berpikir.” (Q.S. Shad/38:29).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah memberikan penjelasan tentang ayat ini:
“Disebutkan ‘tadzakkur’ (mengambil pelajaran) setelah ‘tadabbur’ (memahami maknanya), karena tidak mungkin seseorang bisa mengambil pelajaran dari sesuatu kecuali jika dia telah mengetahui makna yang terkandung di dalamnya. Maka dengan menadaburkan terlebih dahuhu pada awalnya, baru kemudian setelahnya akan mendapat pelajaran.
Tahapan seseorang dalam mengambil pelajaran dari Al-Qur’an ada tiga :
(1) Tahap pertama yaitu dengan membaca Al-Qur’an,
(2) Kemudian tahap kedua menadabburkannya untuk memahami maknanya,
(3) Kemudian tahap ketiga mendapat pelajaran darinya.”
Menuntu imu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Salah satu kunci ketenangan jika sedang memiliki masalah adalah berkumpul dengan orang-orang soleh yang berilmu.

Hubungan Generasi Milenial Dengan Al-Qur’an di Zaman Sekarang
Kebanyakan anak muda zaman sekarang malu untuk bermuamalah dengan Al-Qur’an. Karena selalu ada orang yang julid dan menganggap orang yang membaca Al-Qur’an adalah orang-orang yang sok baik. Namun, sebagai umat Islam di zaman milenial, anak muda harus tetap jalan dengan Al-Quran dan mengabaikan orang-orang yang seperti itu. Karena Al-Qur’an turun untuk dibaca, di hapal, dan dipelajari.
Langkah pertama untuk memahami Al-Qur’an adalah dengan membacanya. Kita harus menyadari tugas kita sebagai umat Islam untuk memperlajari Al-Qur’an. Anak muda sekarang lebih senang membawa dan membaca smartphone, novel, komik, dan lain-lainnya, dibandingkan dengan Al-Qur’an. Padahal, Al-Qur’an adalah surat cinta dari Allah, bentuk kepedulian dan kesayangan Allah kepada hambanya. Al-Qur’an adalah penolong kita, karena Al-Qur’an akan menolong kita di hari akhir.
Cara untuk menjadi dekat dengan Al-Qur’an di zaman milenial seperti sekarang adalah dengan menumbuhkan keinginan untuk dekat dengan Al-Qur’an serta mendahului untuk rindu dan mencintai terhadap Al-Qur’an sebelum terhadap manusia lainnya sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.

Cara membagi waktu disela kesibukan dengan Al-Qur’an
1002 macam alasan bisa kita lontarkan atas kesibukan kita. Untuk itu, seharusnya bukan kita yang mencari waktu luang tetapi meluangkan waktu, karena manusia tidak akan bisa menemukan waktu luang sampai kita yang meluangkan waktu kita.
Rasulullah SAW adalah seorang presiden, pemimpin perang, bapak bagi anak anaknya, dan ustadz bagi umatnya, yang mempunyai kesibukan yang lebih dari kita, namun tetap bisa mempunyai waktu untuk membaca Al-Qur’an.
Beberapa waktu yang bisa kita luangkan untuk membaca Al-Qur’an, adalah :
a.       Luangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an sebelum waktu subuh. Untuk itu, kita harus bangun sebelum waktu subuh. Selain itu, waktu sebelum subuh memiliki udara yang paling sejuk karena tidak ada orang munafik di saat itu.
b.      Luangkan waktu ba’da subuh. Jam subuh sekarang dimulai dari pukul 4.30 - 5.30 WIB. Setelah sholat shubuh, pukul 5.30 - 06.00 WIB, luangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an. Jangan pernah membiarkan satu detik dari waktu yang kita miliki hilang untuk kesia-siaan.
c.       Meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an sepulang kuliah dan sebelum tidur.
Semua waktu yang kita miliki adalah waktu terbaik, tinggal kita yang harus bisa memanfaatkan waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya.

Cara Menghadapi Kelalaian di Zaman Sekarang untuk Mencari Ilmu dan Mengamalkannya.
Sebagai manusia kita perlu mengistirahatkan hati. Tempat yang baik bagi kita untuk mengistirahatkan hati adalah mengikuti majelis ilmu. Karena, di dalam majelis ilmu terdapat banyak orang sholeh, memiliki banyak ilmu, anggota dari majelis ilmu akan di do’akan oleh malaikat, dan In Syaa Allah akan mendapatkan hidayah.
Cobalah untuk menjemput hidayah, karena hidayah ilmu itu mahal. Kenapa? Karena banyak orang yang mempunyai banyak harta, banyak ilmu, mendengarkan kajian dan lainnya, tapi masih merasakan kekosongan hati.
Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk mengamalkan ilmu. Oleh karena itu kita harus menutut ilmu agar mengetahui keistimewaan Al-Qur’an, diselamatkan oleh Allah SAW, serta tidak mudah tergoda oleh setan.
Karena sejatinya ilmu yang benar-benar ilmu adalah ilmu yang diamalkan. Ilmu akan kekal bagi pemiliknya. Orang yang terbaik adalah orang yeng berilmu.
Manusia yang berilmu dianjurkan untuk mengamalkan ilmu dengan keikhlasan karena Allah SWT agar tidak merasakan lelah. Membaca al quran dengan ikhlas, karena Allah SWT. Dan melakukan segala sesutau karena Allah SWT.







 
Copyright © 2014 LDK FIKRI PNJ | Distributed By Blogger Template | Designed By OddThemes