GRAND
LAUNCHING PNJ MENGAJI X KAISAR
Tema : Aku Rindu Kamu
Hari/Tanggal : Kamis, 28 November 2019
Waktu : Pukul 16.00 - 17.30 WIB
Tempat : Masjid Darul Ilmi, Politeknik
Negeri Jakarta
Pembicara : Muhammad Vickry - Qori Ammar TV dan
Mahasiswa LIPIA
Adin
Mahendra - Ketua Asosiasi Remaja Masjid Istiqlal
Keistimewaan Al-Qur’an
Al-Qur’an dan para penghafalnya memiliki keistimewaan
yang tak terhingga. Kita harus merindukan Al-Qur’an, maka Al-Qur’an akan
merindukan kita. Orang yang memuliakan Al-Qur’an akan dimuliakan oleh Allah
SWT. Al-Qur’an bernilai pahala bagi siapa saja yang membacanya.
Berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam:
مَنْ
قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ
أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ
حَرْفٌ
Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an,
maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh
kali lipat. Saya tidak mengatakan الــم ialah satu huruf, akan tetapi ا satu
huruf, ل satu huruf dan م satu huruf. [HR. Bukhari].
Keistimewaan lain yang dimiliki Al-Qur’an, antara lain
:
1. Wahyu
yang pertama, Q.S. Al-Alaq/96: 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610
M di Gua Hira, pada saat Nabi Muhammad SAW tengah berkhalwat.
Waktu
turun dari Al Qur'an itu sendiri kurang lebih sekitar 23 tahun lamanya, atau
tepatnya 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari. Al Qur'an terdiri atas 30 juz, 114
surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, serta 325.345 huruf.
2. Diturunkan
oleh malaikat jibril. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
malaikat Jibril. Tidak secara sekaligus, melainkan turun sesuai dengan
kebutuhan. Bahkan wahyu seringkali turun untuk menjawab pertanyaan para sahabat
yang dilontarkan kepada Nabi atau untuk membenarkan tindakan Nabi Muhammad SAW.
Keistimewaan utama yang dimiliki Al-Qur’an adalah
membuat orang yang dekat dengannya menjadi istimewa.
Cara Mencari Ilmu Al
Qur’an
Setiap orang harus meyakini keagungan Allah SWT
sebagai Tuhan Yang Maha Esa, serta meneladani Rasulullah SAW dalam menuntut
ilmu.
Al-Qur’an merupakan sumber dari seluruh ilmu. Bahkan
jika Al-Qur’an dikaji menggunakan ilmu duniawi, maka ilmu yang dimiliki
Al-Qur’an tidak akan habis, karena diciptakan oleh Allah SWT. Ada tiga tahapan
mengambil pelajaran dari Al-Qur’an,
Allah Ta’ala berfirman :
كِتَابٌ
أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا
الْأَلْبَابِ
“Al-Qur’an ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan
kepadamu penuh dengan keberkahan agar mereka menadabburkan ayat-ayatnya dan
supaya mendapat pelajaran bagi orang-orang yang mau berpikir.” (Q.S.
Shad/38:29).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah
memberikan penjelasan tentang ayat ini:
“Disebutkan ‘tadzakkur’ (mengambil pelajaran) setelah
‘tadabbur’ (memahami maknanya), karena tidak mungkin seseorang bisa mengambil
pelajaran dari sesuatu kecuali jika dia telah mengetahui makna yang terkandung
di dalamnya. Maka dengan menadaburkan terlebih dahuhu pada awalnya, baru kemudian
setelahnya akan mendapat pelajaran.
Tahapan seseorang dalam mengambil pelajaran dari
Al-Qur’an ada tiga :
(1) Tahap pertama yaitu dengan membaca Al-Qur’an,
(2) Kemudian tahap kedua menadabburkannya untuk
memahami maknanya,
(3) Kemudian tahap ketiga mendapat
pelajaran darinya.”
Menuntu imu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.
Salah satu kunci ketenangan jika sedang memiliki masalah adalah berkumpul
dengan orang-orang soleh yang berilmu.
Hubungan Generasi
Milenial Dengan Al-Qur’an di Zaman Sekarang
Kebanyakan anak muda zaman sekarang malu untuk
bermuamalah dengan Al-Qur’an. Karena selalu ada orang yang julid dan
menganggap orang yang membaca Al-Qur’an adalah orang-orang yang sok
baik. Namun, sebagai umat Islam di zaman milenial, anak muda harus tetap jalan
dengan Al-Quran dan mengabaikan orang-orang yang seperti itu. Karena Al-Qur’an
turun untuk dibaca, di hapal, dan dipelajari.
Langkah pertama untuk memahami Al-Qur’an adalah dengan
membacanya. Kita harus menyadari tugas kita sebagai umat Islam untuk memperlajari
Al-Qur’an. Anak muda sekarang lebih senang membawa dan membaca smartphone,
novel, komik, dan lain-lainnya, dibandingkan dengan Al-Qur’an. Padahal,
Al-Qur’an adalah surat cinta dari Allah, bentuk kepedulian dan kesayangan Allah
kepada hambanya. Al-Qur’an adalah penolong kita, karena Al-Qur’an akan menolong
kita di hari akhir.
Cara untuk menjadi dekat dengan Al-Qur’an di zaman
milenial seperti sekarang adalah dengan menumbuhkan keinginan untuk dekat
dengan Al-Qur’an serta mendahului untuk rindu dan mencintai terhadap Al-Qur’an
sebelum terhadap manusia lainnya sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.
Cara membagi waktu disela
kesibukan dengan Al-Qur’an
1002 macam alasan bisa kita lontarkan atas kesibukan
kita. Untuk itu, seharusnya bukan kita yang mencari waktu luang tetapi
meluangkan waktu, karena manusia tidak akan bisa menemukan waktu luang sampai
kita yang meluangkan waktu kita.
Rasulullah SAW adalah seorang presiden, pemimpin
perang, bapak bagi anak anaknya, dan ustadz bagi umatnya, yang mempunyai
kesibukan yang lebih dari kita, namun tetap bisa mempunyai waktu untuk membaca
Al-Qur’an.
Beberapa waktu yang bisa kita luangkan untuk membaca
Al-Qur’an, adalah :
a. Luangkan
waktu untuk membaca Al-Qur’an sebelum waktu subuh. Untuk itu, kita harus bangun
sebelum waktu subuh. Selain itu, waktu sebelum subuh memiliki udara yang paling
sejuk karena tidak ada orang munafik di saat itu.
b. Luangkan
waktu ba’da subuh. Jam subuh sekarang dimulai dari pukul 4.30 - 5.30 WIB.
Setelah sholat shubuh, pukul 5.30 - 06.00 WIB, luangkan waktu untuk membaca
Al-Qur’an. Jangan pernah membiarkan satu detik dari waktu yang kita miliki
hilang untuk kesia-siaan.
c. Meluangkan
waktu untuk membaca Al-Qur’an sepulang kuliah dan sebelum tidur.
Semua waktu yang kita miliki adalah waktu terbaik,
tinggal kita yang harus bisa memanfaatkan waktu yang kita miliki dengan
sebaik-baiknya.
Cara Menghadapi Kelalaian
di Zaman Sekarang untuk Mencari Ilmu dan Mengamalkannya.
Sebagai manusia kita perlu mengistirahatkan hati.
Tempat yang baik bagi kita untuk mengistirahatkan hati adalah mengikuti majelis
ilmu. Karena, di dalam majelis ilmu terdapat banyak orang sholeh, memiliki
banyak ilmu, anggota dari majelis ilmu akan di do’akan oleh malaikat, dan In
Syaa Allah akan mendapatkan hidayah.
Cobalah untuk menjemput hidayah, karena hidayah ilmu
itu mahal. Kenapa? Karena banyak orang yang mempunyai banyak harta, banyak
ilmu, mendengarkan kajian dan lainnya, tapi masih merasakan kekosongan hati.
Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk mengamalkan
ilmu. Oleh karena itu kita harus menutut ilmu agar mengetahui keistimewaan
Al-Qur’an, diselamatkan oleh Allah SAW, serta tidak mudah tergoda oleh setan.
Karena sejatinya ilmu yang benar-benar ilmu adalah
ilmu yang diamalkan. Ilmu akan kekal bagi pemiliknya. Orang yang terbaik adalah
orang yeng berilmu.
Manusia yang berilmu dianjurkan untuk mengamalkan ilmu
dengan keikhlasan karena Allah SWT agar tidak merasakan lelah. Membaca al quran
dengan ikhlas, karena Allah SWT. Dan melakukan segala sesutau karena Allah SWT.