FIKRI HEADLINE

Minggu, 30 Juni 2019

[RESUME | KAISAR]


            Tema : "Umar bin Khatab: Hijrah Bukan Kaleng-Kaleng"
Waktu       : Jumat, 28 Juni 2019
            Pembicara : Ustadz Daniel Barkah


 Umar bin Khattab dilahirkan 12 tahun setelah kelahiran Rasulullah. Kakeknya bernama Hasyim. Ayahnya bernama Khattab dan ibunya bernama Khatamah. Perawakannya tinggi besar dan tegap dengan otot-otot yang menonjol dari kaki dan tangannya, jenggot yang lebat dan berwajah tampan, serta warna kulitnya coklat kemerah-merahan. Umar memiliki tinggi 3 depak (1 depak = ketika merentangkan tangan dari ujung tangan kanan ke tangan kiri) dan sifat umar yang keras juga pemikiran yang rasional dan terbuka. Hobi beliau adalah mengembala unta, berpacu kuda, penyair, pemabuk dan gulat

Beliau dibesarkan di dalam lingkungan Bani Adi, salah satu kaum dari suku Quraisy. Beliau merupakan khalifah kedua di dalam Islam setelah Abu Bakar. Nasabnya adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qarth bin Razah bin ‘Adiy bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib. Nasab beliau bertemu dengan nasab Rasulullah pada kakeknya Ka’ab. Antara beliau dengan Rasulullah selisih 8 kakek. lbu beliau bernama Khatamah binti Hasyim bin al Mughirah al Makhzumiyah. Rasulullah memberi beliau kunyah Abu Hafsh (bapak Hafsh) karena Hafshah adalah anaknya yang paling tua dan memberi laqab (julukan) al Faruq.

Umar bin Khattab Masuk Islam

Sebelum masuk Islam, Umar bin Khattab dikenal sebagai seorang yang keras permusuhannya dengan kaum Muslimin, bertaklid kepada ajaran nenek moyangnya, dan melakukan perbuatan-perbuatan jelek yang umumnya dilakukan kaum Jahiliyah, namun tetap bisa menjaga harga diri. Beliau masuk Islam pada bulan Dzulhijah tahun ke-6 kenabian, tiga hari setelah Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam.

Ringkas cerita, pada suatu malam beliau datang ke Masjidil Haram secara sembunyi-sembunyi untuk mendengarkan bacaan shalat Rasulullah. Waktu itu Rasulullah membaca surat al Haqqah. Umar bin Khattab kagum dengan susunan kalimatnya lantas berkata pada dirinya sendiri- “Demi Allah, ini adalah syair sebagaimana yang dikatakan kaum Quraisy.” Kemudian beliau mendengar Rasulullah membaca ayat 40-41 (yang menyatakan bahwa Al Qur’an bukan syair), lantas beliau berkata, “Kalau begitu berarti dia itu dukun.” Kemudian beliau mendengar bacaan Rasulullah ayat 42, (Yang menyatakan bahwa Al-Qur’an bukan perkataan dukun.) akhirnya beliau berkata, “Telah terbetik lslam di dalam hatiku.” Akan tetapi karena kuatnya adat jahiliyah, fanatik buta, pengagungan terhadap agama nenek moyang, maka beliau tetap memusuhi Islam.

Kemudian pada suatu hari, beliau keluar dengan menghunus pedangnya bermaksud membunuh Rasulullah. Dalam perjalanan, beliau bertemu dengan Nu`aim bin Abdullah al ‘Adawi, seorang laki-laki dari Bani Zuhrah. Lekaki itu berkata kepada Umar bin Khattab, “Mau kemana wahai Umar?” Umar bin Khattab menjawab, “Aku ingin membunuh Muhammad.” Lelaki tadi berkata, “Bagaimana kamu akan aman dari Bani Hasyim dan Bani Zuhrah, kalau kamu membunuh Muhammad?” Maka Umar menjawab, “Tidaklah aku melihatmu melainkan kamu telah meninggalkan agama nenek moyangmu.” Tetapi lelaki tadi menimpali, “Maukah aku tunjukkan yang lebih mencengangkanmu, hai Umar? Sesugguhnya adik perampuanmu dan iparmu telah meninggalkan agama yang kamu yakini."

Kemudian dia bergegas mendatangi adiknya yang sedang belajar Al Qur’an, surat Thaha kepada Khabab bin al Arat. Tatkala mendengar Umar bin Khattab datang, maka Khabab bersembunyi. Umar bin Khattab masuk rumahnya dan menanyakan suara yang didengarnya. Kemudian adik perempuan Umar bin Khattab dan suaminya berkata, “Kami tidak sedang membicarakan apa-apa.” Umar bin Khattab menimpali, “Sepertinya kalian telah keluar dari agama nenek moyang kalian.” Iparnya menjawab, “Wahai Umar, apa pendapatmu jika kebenaran itu bukan berada pada agamamu?” Mendengar ungkapan tersebut Umar bin Khattab memukulnya hingga terluka dan berdarah, karena tetap saja saudaranya itu mempertahankan agama Islam yang dianutnya, Umar bin Khattab berputus asa dan menyesal melihat darah mengalir pada iparnya.

Umar bin Khattab berkata, “Berikan kitab yang ada pada kalian kepadaku, aku ingin membacanya.” Maka adik perempuannya berkata, “Kamu itu kotor. Tidak boleh menyentuh kitab itu kecuali orang yang bersuci. Mandilah terlebih dahulu!” Lantas Umar bin Khattab mandi dan mengambil kitab yang ada pada adik perempuannya. Ketika dia membaca surat Thaha, dia memuji dan muliakan isinya, kemudian minta ditunjukkan keberadaan Rasulullah.

Tatkala Khabab mendengar perkataan Umar bin Khattab, dia muncul dari persembunyiannya dan berkata, “Aku akan beri kabar gembira kepadamu, wahai Umar! Aku berharap engkau adalah orang yang didoakan Rasulullah pada malam Kamis, ‘Ya Allah, muliakan Islam dengan Umar bin Khatthab atau Abu Jahl (Amru) bin Hisyam.’ Waktu itu, Rasulullah berada di sebuah rumah di daerah Shafa.” Umar bin Khattab mengambil pedangnya dan menuju rumah tersebut, kemudian mengetuk pintunya. Ketika ada salah seorang melihat Umar bin Khattab datang dengan pedang terhunus dari celah pintu rumahnya, dikabarkannya kepada Rasulullah. Lantas mereka berkumpul. Hamzah bin Abdul Muthalib bertanya, “Ada apa kalian?” Mereka menjawab, “Umar datang!” Hamzah bin Abdul Muthalib berkata, “Bukalah pintunya. Kalau dia menginginkan kebaikan, maka kita akan menerimanya, tetapi kalau menginginkan kejelekan, maka kita akan membunuhnya dengan pedangnya.” Kemudian Rasulullah menemui Umar bin Khattab dan berkata kepadanya, “Ya Allah, ini adalah Umar bin Khattab. Ya Allah, muliakan Islam dengan Umar bin Khattab.” Dan dalam riwayat lain, “Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan Umar.”

Seketika itu pula Umar bin Khattab bersyahadat, dan orang-orang yang berada di rumah tersebut bertakbir dengan keras. Menurut pengakuannya dia adalah orang yang ke-40 masuk Islam. Abdullah bin Mas’ud berkomentar, “Kami senantiasa berada dalam kejayaan semenjak Umar bin Khattab masuk Islam.”

Kepemimpinan Umar bin Khattab

Kisah umar tentang minuman Khamar Umar bin Khattab ketika mendengar surah Al-Baqarah ayat 219 “Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang khamar dan judi.  Katakanlah: Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya” tentang khamar dibacakan, beliau berdoa: “Ya Allah berikan penjelasan kepada kami tentang khamar.” Doa itu dilantunkan Umar karena ayat 219 surah Al-Baqarah tersebut belum konkret memberikan hukuman tentang khamar, ia masih bersifat informasi tentang khamar yang menerangkan bahwa mudharat bagi peminum khamar lebih besar daripada manfaatnya. Seperti diketahui dalam sejarah bahwa Umar merupakan seorang penggemar minuman khamar sebagaimana layaknya orang-orang Arab lainnya.

Ketika surah An-nisa ayat 43 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan” turun dan dibacakan kepada Umar bin Khattab, Umar kembali berdoa: “Ya Allah perjelaskanlah kepada kami tentang hukum meminum khamar tersebut.” Doa ini dibacakan Umar juga karena bunyi ayat 43 surah An-Nisak tersebut belum konkret memberikan ketetapan hukum bagi peminum khamar. Ia hanya sekadar melarang orang-orang mabuk untuk tidak melaksanakan shalat sehingga mereka sadar dan tahu apa yang dibacakan dalam shalat.

Kemudian Allah turunkan surat Al-Maidah ayat 90 “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” yang menyatakan minum khamar itu merupakan perbuatan keji dan bahagian dari perbuatan syaithan, lalu Allah menyuruh orang-orang beriman untuk menjauhi khamar. Pada peringkat ini sudah jelas larangan terhadap minum khamar, dan ketika ayat ini serta ayat 91 sesudah ini yang menyuruh orang-orang beriman berhenti dari meminum khamar, Umar bin Khattab berucap: “Kami berhenti dari minum khamar, kami berhenti dan kami berhenti.” 


Rabu, 10 April 2019

[RESUME | KAISAR SPESIAL]

            Tema : "Muslim Milenial Cerdas Memilih"
Waktu       : Jumat, 04 April 2019
            Pembicara : Bang Ahmad Firdaus
                                (Ketua Komisi Syiar dan Keumatan FSLDK Jabodetabek 2017-2019)



Di dalam Hidayah terdapat konsekuensi logis dalam pelaksanaannya. Yakni dengan mengajak orang lain juga untuk bisa merasakan kebahagiaan berhijrah seperti yang dirasakan oleh kita.

Allah - pun telah memilih manusia sebagai khalifah di muka bumi. Oleh karenanya, manusia secara fitrah akan mengarah kepada kebaikan, dan punya kecenderungan untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

Dengan fitrah manusia tersebut, terdapat sebuah konsekuensi Amanah Kepemimpinan. Yaitu adalah amanah yang langsung diperintahkan oleh Allah kepada manusia.

Rolemodel terbaik kita didalam kepemimpinan adalah Rasulullah dan para sahabatnya. Bahkan Nabi Muhammad SAW dinobatkan sebagai orang nomor satu yang sangat berpengaruh di Dunia. Hal tersebut didasari karena Rasulullah merupakan tokoh agama yang ahli dalam politik, tatanegara, militer, dsb.

Islam juga merupakan agama yg "syamil wa mutakammil" (agama sempurna yang menyempurnakan)
Karena Islam sendiri merupakan agama yang holistik (menyeluruh) dan tidak adanya pemisahan didalamurusan agama dengan kehidupan di dunia.

Di dalam Islam, politik dimaknai sebagai siasat untuk mencapai kemaslahatan ummat. Sehingga seorang muslim tidak boleh anti terhadap politik.
Dan sejatinya pergerakan mahasiswa di kampus adalah bagian dari gerakan politik nilai.

Islam juga bukanlah agama yang anti terhadap Pancasila dan NKRI. Serta, Islam juga tidak bisa dibangun secara sempurna tanpa politik.

Bicara tentang Kepepimpinan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi seorang pemimpin Muslim, yakni :
-Beragama Islam
-Baligh
-Berakal
-Merdeka
-Laki-laki
-Alim dan Berilmu
-Berlaku Adil
-Memiliki Kapabilitas Mental (Mampu berpikir untuk mencari solusi dan tidak mudah didikte oleh orang lain)
-Memiliki komitmen terhadap Islam dan tidak anti terhadap syriat Islam
-Tidak cacat fisik

Sifat Pemimipin didalam Islam :
-Kuat secara fisik dan mental (punya pendirian)
-Dapat dipercaya (Konsisten antara tindakan dengan ucapan)
-Pandai Menjaga (Menyimpan rahasia)
-Memiliki Simpati dan Empati (bertindak dan berupaya untuk membantu sesama)
-Penyayang
-Adil
-Bijaksana

Pemilu adalah bentuk praktis dalam berpolitik. Islam sebenarnya tidak menganjurkan berdemokrasi, tetapi keadaan saat ini ummat Islam wajib berkontribusi agar pemimpin yang terpilih adalah pemimpin yang benar-benar peduli terhadap Islam.

Intinya, Ummat Islam harus berpartisipasi dan menunjukkan eksistensinya didalam Politik

Terakhir, Pemilu merupakan persaksian kita terhadap Allah, bahwa orang yang kita pilih adalah orang yang amanah. Yang tentunya persaksian kita akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT.

Itulah mengapa Ummat Islam dilarang golput, bahkan MUI mengeluarkan fatwa bahwa golput bersifat haram.
Memilih pemimpin hukumnya wajib, dan kepemimpinan adalah masalah yang urgent karena dekat kaitannya dengan kesejahteraan dan kemaslahatan ummat.



Minggu, 07 April 2019

[RESUME | KAISAR]

            Tema : "Generasi Milenial Generasi Tabayyun"
Waktu       : Jumat, 15 Maret 2019
            Pembicara : Ustadz Muhammad Fazlurrahman
                                (Ketua Pendidikan & Dakwah Qur'anic Generation Iman. Muadzin Syafana Islamic School)



        1.      Segala sesuatu harus bersumber dengan Al Qur'an dan As-sunnah.
        2.      Sekarng banyak hadits-hadits palsu/hoax beredarnya.
        3.      Kalau kalian ingin melihat orang Islam yang baik, lihat amalannya dan bagaimana dia  menggunakan waktu.
        4.      Seseorang yang mempunyai keislaman yang baik tidak akan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat.
        5.      Rasulullah SAW:
     a.       Hadist tentang bahayanya dosa berbohong, menyebarkan sesuatu yang kita dengar tanpa Tabayyun.
     b.      Bohong itu bukan dosa yang biasa.
        6.      Surah Al Isra: "jangan kalian mudah mengatakan sesuatu yang kalian tidak punya ilmunya".
        7.      Kalau tidak bisa berbuat apa-apa,maka doakan.
        8.      Kehidupan kita ini tidak bisa hanya berlandaskan logika,tapi juga dengan hati.
        9.      Hadist larangan berbohong: orang yang suka berbohong tempatnya di neraka.
        10.  Siksaan orang munafik lebih besar daripada orang kafir.
        11.  3 ciri orang munafik:
a.       Jika diberi amanah selalu berkhianat.
b.      Jika berkata selalu berdusta.
c.       Kalo berjanji ia langgar.
        12.  Kebohongan yang diperbolehkan dalam Islam diantaranya: saat peperangan, untuk memperbaiki hubungan dengan keluarga, suami/istri.
        13.  Jika tidak bisa berkata baik,lebih baik diam, karena setiap perkataan yang kita sampaikan itu ada hisabnya.
        14.  "Yang baik belum tentu benar".
        15.  Surah Qaf: Tidak ada suatu perkataan manusia dan kegiatan yang dilakukan melainkan ada malaikat yang mencatatnya.
        16.  "Siapa yang menuntut ilmu di zaman fitnah, seakan-akan ia hijrah/datang kepadaku"-Rasulullah SAW.




Minggu, 27 Januari 2019

[RESUME | KAISAR]

Tema: “Berlapang Dada”
Pemateri: Ustad Fahmi Faishal Bahreisy
Waktu: Rabu, 19 Desember 2018

Al – Insyirah memiliki arti berlapang dada. Surat ini merupakan surat Makkiyah, yakni surat yang turun sebelum Nabi hijrah. Surat ini sendiri oleh sebagian Ulama disatukan dengan surat Ad – Dhuha. Asbabun Nuzul dari surat ini sama dengan surat Ad – Dhuha, yakni ketika Wahyu Allah SWT tidak turun dalam kurun kurang lebih selama enam bulan, Rasul merasa Allah SWT telah marah terhadap beliau. Hal tersebut terdengar oleh Ummu Jamil, istri dari Abu Lahab. Ummu Jamil pun menghasut bahwa Allah SWT sudah pergi meninggalkan Rasul. Sehingga Allah SWT menurunkan surat Ad – Dhuha dan Al – Insyirah.
Inti dari surat Al – Insyirah ialah anjuran untuk berlapang dada. Berlapang dada sendiri maknanya lebih luas dari sabar. Karena mengandung kelemah-lembutan.
          Isi dari Surat Al – Insyirah sendiri menjelaskan bahwa Allah SWT telah membersihkan hati Nabi Muhammad SAW ketika beliau masih kecil dengan membelah dada beliau. Adapun salahsatu contoh berlapang dada Rasul ialah ketika Rasul ditinggalkan oleh anaknya Ibrahim yang masih berusia delapan tahun. Ketika itu Abu bakar melihat Rasul menangis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa makna dari berlapang dada sendiri bukan berarti tidak sedih.
            Rasulullah juga sangat sedih tatkala ditinggal oleh Abu Thalib dan Khadijah. Namun, beliau tetap tegar dan berlapang dada.
            Selain itu, didalam Surat Al – Insyirah juga terdapat makna bahwa setelah adanya kesulitan pasti ada kemudahan. Yang kandungannya menjelaskan bahwa setiap kesulitan memiliki beragam jalan keluar.
            Berlapang dada juga dapat bermakna tidak membalas keburukan dengan keburukan. Namun membalasnya dengan kebaikan dan kearifan. Contohnya seperti saat Fathul Makkah, Rasulullah SAW tidak membalas dendam kepada kaum Quraisy.


Sabtu, 29 Desember 2018

RESUME KAISAR

[RESUME | KAISAR]

            Tema : "Aku Tetaplah Aku"
Waktu       : Rabu, 12 Desember 2018
            Pembicara : Ustadz Dr. Sayid Qutub, MA, Al-Hafizh
                                (Founder Berkah Mutiara Quran)


Dengan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW maka diharapkan kita bisa selalu
mengingat perjuangan Nabi Muhammad. Nabi Muhammad sendiri lahir pada tanggal 12
Rabiul Awwal. Dimana bangunan Ka'bah sudah berdiri sejak zaman Nabi Ibrahim. Arti dari
kata "Muhammad" yakni terpuji.

Nabi Muhammad SAW sendiri memiliki risalah kenabian yang berbeda dengan
Nabi sebelumnya, yakni Nabi Isa As. Nabi Isa as diturunkan khusus di wilayah
Palestina, sedangkan Nabi Muhammad SAW untuk seluruh ummat. Dari perjuangan Nabi
Muhammad SAW dapat diambil bahwa orang yg berjuang dalam kebaikan tidak boleh
dicegah.

Kita juga harus senantiasa mengingat para Nabi dan mencontohnya. Terutama Nabi Ibrahim
& Muhammad SAW. Karena nama kedua nabi tersebut selalu ada dan disebut dalam                    sholat
kita. Beberapa contoh sunnah Nabi:

- Memberi makanan kepada org lain
- Mengucap salam

Mengucapkan salam itu sunnah, sedangkan menjawab salam itu wajib. Jadi Pahala orang
mengucapkan salam itu sunnah, tapi pahala sunnahnya lebih besar dari pada yang
mengucapkan salam itu sendiri.

Lalu ada 4 syarat diterimanya amal, yakni:

           - Beriman
           - Ikhlas
           - Sesuai ketentuan nabi
           - Tidak bertentangan dengan Alqur'an

Selain itu, ada juga orang biasa yangg sangat mulia yaitu Ali Imran karena ia menerapkan
cara Nabi Ibrahim dalam mendidik anaknya.

Kalender islam juga merupakan kalender yg paling benar karena kalender masehi adalah
kalender yang kurang tepat dan hanya berdasarkan dengan penghitungan manusia.

Lalu ada Maryam yang merupakan anak dari Imran dan Maryam lah yang melahirkan Nabi
Isa A.S. Terakhir, Islam itu tinggi dan tidak ada yg lebih tinggi daripada islam.





Sabtu, 24 November 2018

RESUME KAISAR


 [RESUME | KAISAR]

Tema         : "Tafsir Al-Fatihah dan Relevansinya dengan Zaman Now"
Waktu       : Kamis, 22 November 2018
Pembicara : Ustadz M. Hadhrami, Lc

Al-Qur’an merupakan kitab penutup, untuk itu relevansinya sepanjang jalan sampai datangnya hari pembalasan.

Karakteristik QS. Al-Fatihah
    Ø  Tergolang Surah Makiyyah (Sebelum Hijrah Ke madinannah
    Ø  Terdiri dari 7 ayat
    Ø  Surat pertama dalam Al-qur’an
         QS. Al-fatihah wajib dibaca 17 x sehari

Tafsir QS. Al-Fatihah
      1. Pendapat akan BISMILLAH termasuk ayat Al-Fatihah
·             Syafi’iyah (Mazhab Imam Syafii)
·            Tidak termasuk; Alaihim goybi (dihitung 2 ayat, maka tetap 7 berjumlah 7 ayat).
·            Tidak termasuk ayat Al-Qur’an tetapi membacanya tidak di-jahar-kan.

      2. الحمد = pujian (dari dasar hati).
المض     = pujian (basa basi).
      3. Pengasih (الرحمن)
    Penyayang (الرحيم)
Ø  Kasih saying allah kepada semua makhluk (tidak hanya islam).
Ø  Rahmat Allah untuk hambanya yang beriman (mukminin).

      4. (يومالدين) = hari pembalasan (akhir) (din=agama)
Ø  Q.S Al-Qaff = semua amalan kita akan dicatat.
Ø  Q.S Al-Baqarah (3ayat terakhir).

      5.  Mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah (semua ditujukan hanya kepada Allah).

      6.  Jalan yang lurus = jalan orang orang yang diberi nikmat.

      7. Dimurkai = sudah mempunyai ilmu, (peristiwa nabi musa membelah laut) setelah sampai tetapi          mereka mencintai berhala.
  Tersesat = melakukan amalan amalan yang tidak valid, ibadah sesuai dengan semangat
                 Q.S Al-Hadid = menciptakan rabbaniyah – rabbaniyah sendiri



Pertanyaan
       1Fahsya Iwal Mungkar = keburukan yang telah disepakati.
    Mungkar = dilakukan secara terang terangan (kemaksiatan).

       2. Bagaimana jika imam sholat bacaaannya belum bagus?
1.      Yang paling banyak hafalannya
2.      Yang paling bagus bacaannya
3.      Bagus tapi sedikit
4.      Banyak tapi belum tajwid

3 dan 4 dipilih (karena menjaga makna setiap ayatnya)

Fenomenanya: zaman sekarang lebih seneoritas
Ø  Ke masjid yang ada jadwal imamnya
Ø  Tetap ikuti imam (NIAT)






Senin, 19 November 2018

RESUME KAISAR

[RESUME | KAISAR]

Tema         : "Pejuang Islam Masa Kini"
Waktu       : Rabu, 14 November 2018
Pembicara : Ustadz Syukron Muchtar, Lc

Ingat Baik-Baik:
·           Jika kita bandingkan, 50000 tahun di bumi = 1 hari di akhirat ( Al-Ma’arij:4). Maka jangan meremehkan 1 hari di neraka.

        Fokus pada tujuan kita untuk memperjuangkan Islam, yaitu demi mempertanggungjwabkan syahadat kita, dan juga tanda keimanan kita terhadap Allah SWT.

Konsekuensi Keislaman:

1.      Jadilah Islam  yang sempurna. Ikutilah semua perintahnya (kaffah), jangan sebagian saja.
2.      Cintailah yang dicintai syariat Islam dan bencilah terhadap apa yang dibenci dalam syariat Islam
3.      Mengamalkan syariat Islam

Islam akan terus ada hingga akhir zaman, karena Allah SWT sendiri yang menjamin kebenaran itu. Tidak peduli apakah ada yang memperjuangkan atau tidak. Buktinya ada pada surah Al-Fiil.

Memperjuangkan Islam sekarang, berbeda dengan zaman dulu. Jika dahulu, Rasulullah dan sahabat-sahabat harus berperang secara fisik, sekarang kita harus berperang gagasan, intelektual, dan kecerdasan serta fisik untuk melawan kezaliman.

Alasan mengapa sahabat-sahabat Rasulullah menjadi pejuang tangguh adalah nilai Islam yang sangat kuat sebelum mereka menjadi pejuang.

Sekarang, memperjuangkan islam dapat dilakukan dengan hal-hal berikut:
1.      Menegakkan nilai-nilai Islam dalam diri kita (jujur, tidak sombong, disiplin, bertanggung jawab, dan lain-lain)
2.      Semangat dalam menuntut Ilmu (tidak boleh semangat berdakwah saja, harus dilengkapi dengan ilmu yang luas)
3.      Semangat mensyiarkan nilai-nilai Islam (mengaji, sholat, bahkan memakai hijab untuk para akhwat sudah termasuk mensyiarkan islam)

Pemuda disebut memiliki “Semangat yang Berani”. Hal ini bisa menjadi hal positif maupun negatif. Salah satu contohnya adalah hal-hal yang kita tulis di media sosial. Hendaknya kita membiasakan dir diri dalam berbuat kebajikan dan memberikan contoh positif sesuai dengan nilai-nilai islam.



Pertanyaan:

1.      “Saat Islam dihina di media sosial atau di tempat-tempat lain. Apakah kita harus marah atau berdebat? Apa yang harus kita lakukan sebagai pemuda?”

Ans:    Kita tidak boleh diam terhadap hal itu. Karena juga termasuk salah satu konsekuensi keislaman. Namun melawannya jangan dengan cara radikal/frontal. Buatlah gerakan-gerakan positif yang kreatif. Jika kita tinggal diam ada yang salah dengan keimanan kita.

2.      “Apakah kepemimpinan pemuda lebih buruk dari kepemimpinan orang tua?”

Ans:    Apa dalam Islam ada batas sebutan “Pemuda”? misalkan usia?
Sistem kepemimpinan pemuda dengan orang yang lebih tua memang berbeda. Sistem kepemimpinan pemuda memang biasanya lebih gila dibanding yang lain. Baik dan buruknya kepemimpinan memang ditentukan oleh hasil akhirnya. Pemuda tidak ada batasan, patokan pemuda berbeda setiap orang.




 
Copyright © 2014 LDK FIKRI PNJ | Distributed By Blogger Template | Designed By OddThemes